Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan klarifikasi ulang terhadap peran Budi Arie Setiadi, jika hakim dalam proses persidangan kasus mafia akses situs judi online mengeluarkan petunjuk.
Baca Juga : Dua Operator Judi Online Jaringan Kamboja Dibekuk Resmob Polda Metro
“Yang jelas, Budi Arie pernah kami periksa sebagai saksi. Jika nanti ada arahan dari hakim, tentu akan kami konfirmasi kembali,” ujar Kapolri di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Pernyataan ini muncul setelah nama Budi Arie di sebut dalam dakwaan jaksa pada sidang kasus mafia akses situs judi online di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 14 Mei lalu. Kasus tersebut menyeret empat terdakwa yang di duga memanipulasi sistem pemblokiran situs judol di bawah Kementerian Kominfo.
Dalam dakwaan, peran Budi Arie di sebut pernah menerima pembagian keuntungan dari praktik penjagaan situs judol yang melibatkan sejumlah pegawai kementerian. Ia di klaim menerima hingga 50% dari tarif pemantauan situs yang bernilai Rp 8 juta per domain.
Namun, Budi Arie membantah keras tudingan tersebut. Menurutnya, tidak pernah ada komunikasi ataupun aliran dana yang mengindikasikan keterlibatannya dalam praktik tersebut.
“Itu tuduhan jahat yang mencemarkan nama baik saya. Saya tidak pernah menerima atau tahu-menahu soal pembagian itu,” tegas Budi dalam pernyataan resmi.
Budi menambahkan, selama menjabat sebagai Menkominfo, dirinya justru gencar memerangi situs judi online. Ia juga menilai bahwa para pelaku hanya “menjual” namanya untuk memuluskan tindakan ilegal mereka.
Kasus ini sendiri terus bergulir, dengan fokus utama pada dugaan keterlibatan oknum dalam kementerian yang memanfaatkan jabatan untuk memfasilitasi akses situs ilegal. Polda Metro Jaya menyatakan akan terus mendalami jalur transaksi dan komunikasi digital yang berkaitan dengan perkara tersebut.
Kapolri menegaskan akan mengikuti proses hukum secara terbuka, termasuk jika muncul nama-nama baru dalam persidangan mafia judi online.