Solusi Cegah Judi Online dengan Metode Gethok Tular: Pendekatan Baru Literasi Keuangan

Metode Gethok Tular
Metode Gethok Tular

Maraknya kasus judi online yang semakin meluas di Indonesia, khususnya di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi tantangan besar yang memerlukan solusi inovatif. Anggota MPR RI, Yashinta Sekarwangi Mega, mengusulkan penerapan metode baru dalam pemberantasan judi online dengan pendekatan gethok tular yang mengedepankan literasi keuangan. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat sebagai langkah preventif untuk menghindari jebakan judi online.

Apa Itu Metode Gethok Tular?

Metode gethok tular merupakan konsep yang berasal dari budaya masyarakat Nusantara. Secara sederhana, istilah ini berarti menyebarkan informasi secara lisan dari mulut ke mulut, di mana pesan atau pengetahuan yang di berikan oleh satu orang diteruskan kepada orang lain. Dalam konteks ini, Yashinta mengusulkan agar para Ketua RT dan RW menjadi agen utama dalam menyampaikan literasi keuangan kepada masyarakat, terutama dalam acara-acara sosial seperti kerja bakti, arisan, atau poskamling.

“Metode ini memiliki keunggulan karena melibatkan tokoh masyarakat yang sudah dikenal dan di percaya oleh warga. Mereka dapat menyampaikan informasi secara lebih personal dan dalam konteks yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari,” jelas Yashinta.

Baca Juga : PPATK Apresiasi Kerja Keras Pemerintah Tekan Judi Online, Polri Dianggap Berhasil

Literasi Keuangan Sebagai Benteng Melawan Judi Online

Menurut Yashinta, salah satu alasan mengapa judi online begitu mudah menyebar di DIY adalah rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat.

Literasi keuangan di DIY masih rendah, meningkatkan pemahaman keuangan penting untuk mencegah dampak negatif judi online.

Literasi keuangan membantu masyarakat membuat keputusan bijak, menghindari risiko finansial, dan melawan godaan judi online.

Kelebihan Metode Gethok Tular dalam Meningkatkan Efektivitas Sosialisasi

Metode gethok tular di pandang lebih efisien dan efektif di bandingkan dengan pendekatan sosialisasi tradisional yang melibatkan banyak orang dalam satu waktu. Yashinta menyebutkan bahwa metode konvensional sering kali memboroskan anggaran dan menghasilkan dampak yang kurang optimal.

Dengan memfokuskan pelatihan kepada para Ketua RT dan RW, informasi mengenai literasi keuangan dapat di sebarkan secara langsung kepada masyarakat melalui interaksi yang lebih sering dan lebih terjangkau.

Selain itu, pendekatan ini juga mengoptimalkan peran tokoh masyarakat dalam proses sosialisasi, yang tentunya lebih di percaya oleh warga.

Testimoni Masyarakat: Kenapa Literasi Keuangan Penting

Warga Bangirejo, Kota Yogyakarta, Andri, mengungkapkan kekhawatirannya terkait maraknya judi online di kalangan masyarakat. “Pengawasan pihak berwenang di nilai masih kurang, dan judi online semakin banyak menjerat masyarakat. Peningkatan literasi keuangan sangat penting agar masyarakat tidak terjerat dalam masalah ini,” kata Andri.

Meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan membantu masyarakat mengatasi godaan judi online dan mengurangi risiko kerugian.

Potensi Metode Gethok Tular untuk Mencegah Penyebaran Judi Online

Metode ini membangun jaringan informasi kuat, menjadikan setiap individu agen perubahan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Kesimpulan

Metode Gethok Tular oleh Yashinta bisa tingkatkan literasi keuangan, cegah penyebaran judi online, dan edukasi masyarakat.